10 Agustus 2012

Belajar Politik


Seorang anak lelaki tiba-tiba bertanya kepada ayahnya: "Ayah, apa yang dimaksud dengan politik?"
Sang ayah menjawab dengan membuat perumpamaan: "Mari kita lihat contoh dalam keluarga kita. Saya sebagai ayah memiliki semua uang, sehingga disebut investor. Mama menerima sebagian besar uang tersebut, sehingga kita menyebutnya pemerintah. Lalu pembantu di rumah kita, bisa disamakan dengan orang-orang di kelas pekerja. Kamu sendiri sebagai anak maupun adikmu bisa dianggap sebagai rakyat. Apakah sudah mengerti mengenai dasar politik?"
Si anak menjawab: "Saya masih belum mengerti."
Sang ayah memberitahu: "Coba kamu renungkan baik-baik perumpamaan ayah tadi! Besok ayah akan tanya lagi apakah kamu sudah bisa mengerti tentang politik."
Malam itu, sang anak terbangun karena adiknya yang masih bayi menangis. Dia segera keluar untuk mencari popok bagi adiknya. Dia berusaha membangunkan ibunya, tapi sang ibu tertidur lelap tanpa bisa dibangunkan.
Dia mencoba pergi ke kamar pembantu, tapi dia melihat si pembantu sedang berhubungan seks dengan ayahnya, sehingga dia tidak berani masuk.
Keesokannya, ketika bertemu ayahnya, si anak berkata: "Ayah, saya sudah tahu apa artinya politik!"
Sang ayah sangat gembira karena perumpamaannya mudah dicerna si anak, dan berkata: "Bagus anakku. Coba kamu jelaskan dengan kata-katamu sendiri."
"Begini Ayah, politik itu adalah ketika para Investor meniduri kelas Pekerja, sedangkan Pemerintah tertidur lelap dan Rakyat diabaikan dan masa depan berada dalam kondisi yang menyedihkan." jawab si anak dengan polosnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar